Advertisement

Responsive Advertisement

indra ke 6 manusia.ajaibbb.....



indera ke 6
Orang di luar negeri menyebut reaksi jiwa atau kekuatan niat pikiran sebagai tanggapan indera ke-6 manusia, dan disebut juga sebagai kekuatan tanggapan indera supra singkatan dalam bahasa Inggris ESP. Sesungguhnya, niat pikiran manusia sama sekali bukan apa-apa, yang berfungsi adalah kemampuan manusia. Sama seperti layaknya otak besar manusia bisa memerintahkan 4 anggota badan untuk melakukan sesuatu.
Di tengah masyarakat, sejumlah orang pasti memiliki kemampuan tertentu. Dan bagi orang-orang demikian, niat pikiran mereka bisa memerintahkan kemampuan mereka untuk melakukan sesuatu, bukan niat pikiran mereka yang menimbulkan efektivitasnya. Hanya saja, manusia tidak dapat melihat kemampuan-kemampuan yang eksis di dimensi lain, karena itu tidak mengetahui sebab-musababnya. Namun, bagi sejumlah besar orang, mereka tidak memiliki kemampuan seperti itu, dan dengan sendirinya tidak mempercayai keberadaan hal-hal demikian, terkadang jelas nyata kelihatan, namun hanya bisa dianggap sebagai halusinasi atau tipuan belaka. Dan tentu saja, masih ada sejumlah orang percaya bahwa di dalam kekaburan, terdapat suatu kekuatan lain. Dan mungkin ini yang disebut dengan kesadaran oleh orang-orang yang melakukan kultivasi dan latihan.
Di bawah ini adalah beberapa peristiwa yang terjadi di dunia ini. Mengharapkan pembaca memperoleh inspirasi dalam pemahaman kembali tentang tubuh manusia dan alam semesta ini.

Bersepeda dengan Mata Tertutup

Seorang karyawan perusahaan iklan di New Jersey, AS yakni Gere Ecolus, menyuruh orang lain menutup matanya dengan penutup mata dari kulit, dan dengan mengandalkan segenap reaksi jiwanya, ia mengendarai sepeda sejauh 15 km di jalan raya yang padat kendaraannya, namun ia tidak menemui suatu benda apa pun yang menghambatnya. Setelah itu Ecolus mengatakan, rahasia menyelesaikan sebuah percobaan satu ini, adalah menerima “gelombang pikiran” yang disampaikan ke-3 orang yang mengikuti dari belakang.

Alam Perspektif

Orang yang menerima percobaan ESP di lembaga penelitian Stanford, AS yaitu Swan (waktu itu berusia 43 tahun), konon katanya ia mampu menembus pandang berbagai tempat di dunia, dan tingkat keakuratannya adalah 90%, dengan kekuatan perspektifnya ia melukis pangkalan rahasia Amerika di suatu kepulauan di samudera Hindia, dan di luar dugaan ternyata fotonya lebih tepat dibanding foto yang diambil oleh satelit pengintai. Bahkan secara tepat tanpa sedikit pun kekeliruan ia dapat memastikan posisi landasan rudal XX di dalam negeri Amerika, sehingga membuat pihak militer terperangah.
Seorang bos wanita yang mengelola pabrik kereta bayi yakni Nyonya Margareth Nagelin sering kali menggunakan kemampuan supernormalnya membantu polisi membongkar kasus kejahatan. Ada kasus seorang remaja yang bernama Albier Barlin (14 tahun) yang bisu tuli hilang. Bos wanita menunjuk sebuah tempat di atas peta yang sudah pernah dilacak oleh polisi dan mengatakan: “Anak itu pasti berada di sini.” Tim pelacak kembali dikerahkan, dan akhirnya menemukan si anak remaja yang tidak dapat bergerak karena kakinya terhimpit batuan di sana. Ada sepasang suami-istri yang uangnya dicuri, sang pencuri menyembunyikan uangnya di dalam dapur ruangan bawah tanah, dan semua itu juga berhasil diperspektif olehnya. Ia mengatakan, bahwa tangan kanannya seakan-akan bisa menimbulkan efek seperti antena, dan ia sepertinya bisa merasakan gelombang khusus tertentu.

Membuat Benda Melengkung

Profesor fisika, John Hunstington mengadakan percobaan dengan kekuatan niat pikiran terhadap seorang gadis remaja berusia 15 tahun bernama Julia Norzhe. Batang tembaga halus ditutup rapat di dalam tabung kaca, kemudian hanya dengan meraba sejenak lubang tabung dengan tangan, dapat membuatnya melengkung hingga 6 derajat. Menyambungkan kawat hantaran dinamo meter elektrik dengan kail metal, ketika ia memusatkan kekuatan niat pikirannya ke kail tersebut, jarum penunjuk pada instrumen tersebut akan mengayun dengan keras. Kedua batang gandum disilang menjadi bentuk palang, lalu diletakkan di tengah botol kaca, kemudian botol itu ditutup dari atas, dengan kekuatan niat pikiran selama 5 menit, batang gandum dapat berputar dengan putaran 60 derajat.
deddy

Aksi Sang Mentalis

Kemampuan indera keenam juga beberapa kali diperlihatkan oleh seorang metalis Indonesia, Deddy Corbuzier. Pada 14 Februari 2003, bertepatan dengan Valentine Day ia melakukan atraksi mengendarai mobil sejauh 12 km dengan mata tertutup. Deddy menutup matanya dengan alumunium foil atau kertas alumunium, lalu diikat dengan ban karet, dan terakhir ditutup dengan kantung kain berwarna hitam. Ia menyetir mobil VW Buggy kap terbuka berkeliling di jalan-jalan protokol Jakarta.
Perjalanan dimulai dari Regent Hotel di Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan dan berakhir di tempat yang sama, memakan waktu sekitar satu jam lima menit. Bagaimana Deddy bisa tahu kalau ia akan menabrak sesuatu? Menurutnya bahwa setiap akan menabrak, ia merasa melihat sesuatu. Tetapi ia tidak tahu sesuatu itu besar atau kecil. Selama mengendarai mobilnya ia mengandalkan indera pendengaran dengan berpatok pada sirene mobil polisi. "Perjalanan gelap" yang dilakukan Deddy dilakukan tanpa melalui persiapan latihan tertentu.
Dengan pikirannya, Dedy juga bisa melakukan teleportasi, yaitu kemampuan untuk memindahkan benda-benda atau obyek-obyek, seperti piring, sendok, gelas dan lain-lain. Lihat saja pada Minggu siang 12 Oktober 2003 dalam acara “Hyundai Autofest 2003”, ia menggelar aksi teleportasi atau memindahkan mobil Hyundai di lapangan bekas teater mobil Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta.
Aksi teleportasi dilakukan di atas panggung yang mempunyai ketinggian lima meter dari tanah. Ada dua buah panggung, sebelah kanan panggung utama terdapat sebuah sedan Hyundai berwarna merah sedang di sebelah kiri panggung utama terdapat sebuah sedan Hyundai warna emas. Dua orang pengunjung dalam keadaan mata tertutup diminta untuk masuk ke sedan berwarna emas. Setelah itu panggung ditutup dengan kain berwarna hitam. Deddy kemudian mengajak penonton ikut berkonsentrasi. Dalam kurun waktu 2 menit 15 detik, mobil berwarna emas yang diawaki oleh Erwin dan putrinya berpindah ke panggung yang berada di sisi kanan panggung. Sementara mobil berwarna merah pindah ke panggung lainnya.
Deddy Corbuzier juga memiliki kemampuan untuk memrediksi peristiwa yang belum terjadi/yang akan datang. Seperti dibuktikannya ketika ia berhasil memrediksi headline (berita utama) harian nasional Kompas terbitan Minggu, 23 Februari 2003. Satu minggu sebelumnya pada 16 Februari 2003, pukul 11.30 WIB, di Lapangan Parkir Timur, Deddy menggantungkan sebuah kotak tembus pandang serupa beauty case pada sebuah tiang bendera setinggi empat meter. Kotak itu berisi sebuah kaset rekaman suara (audio cassette) yang dibungkus dengan alumunium foil.
Dalam kaset tersebut terekam suara Deddy membacakan judul headline sebuah harian nasional. Rekaman itu dikerjakannya pada 15 Februari 2003 pada pukul 23.00 WIB dan dirahasiakan bagi pihak mana pun sampai ia memperdengarkannya sepekan kemudian. Deddy menegaskan bahwa kerahasiaan isi kaset dan surat tersebut terjamin selama seminggu itu, bahkan dari pejabat notaris, serta tidak ada rekayasa apa pun yang melibatkan pihak-pihak lain. Selama kotak berisi kaset tersebut digantung di tiang bendera di Lapangan Parkir Timur dikerahkan tim penjaga 24 jam dari pihak kepolisian dan tim Deddy.
Pada Minggu (23/2) pagi pukul 10.15 WIB di Lapangan Parkir Timur Senayan, Jakarta, kotak yang disegel itu diturunkan dari tiang bendera oleh tim Deddy dan dibuka dengan disaksikan oleh puluhan publik, wartawan, pihak notaris maupun pihak kepolisian. Alumunium foil pembungkus kaset di dalamnya dilucuti dan kaset diputar. Terdengarlah suara Deddy yang menyebutkan ‘Presiden Megawati Harus Tegas Menolak Rencana Serangan AS ke Irak’ sebagai judul headline Kompas terbitan Minggu, 23 Februari 2003, sama persis dengan headline Kompas pada hari itu.
Pembuktian ketepatan prediksi Deddy itu diperkuat oleh kesaksian notaris Kumala Sari, S.H. Dalam jumpa pers yang diadakan di Hotel Hilton Jakarta sesudah acara di Lapangan Parkir Timur selesai, Kumala Sari membuka selembar surat tertutup dan membacakan isinya yang berupa judul headline yang sama, yang ditulis oleh Deddy sendiri dan dirahasiakannya. Tulisan itu ditujukan untuk menjadi back up (cadangan) kalau-kalau ada hal-hal yang tak dapat dielakkan, yang bisa menggagalkan diperdengarkannya isi kaset Deddy. (erabaru.net)*