Advertisement

Responsive Advertisement

Siapa yang terdesak ??? palestina atau israel ???..

Setelah delapan hari menggempur Gaza dengan membabi-buta, Israel menyetujui genjataan senjata dengan Hamas. Genjatan senjata ini disambut dengan suka cita oleh rakyat Palestina, terutama di Gaza sebagai sebuah kemenangan. Serangan Israel hanya berhasil membunuh komandan Brigade Al-qassam, anak-anak tak berdosa, wanita, lansia dan jurnalis. Israel gagal melumpuhkan kekuatan militer Hamas dan hanya berhasil merusak rumah penduduk, masjid, dan bangunan perkantoran.
Perang darat yang mereka gembar-gemborkan dengan menggelar puluhan ribu pasukan daratnya tidak lebih hanya gertak sambal belaka. Sistem pertahanan udara Iron Dome yang mereka banggakan tidak mampu melindungi wilayahnya dari serangan balik roket-roket Hamas. Israel seperti tidak menyangka Hamas mampu menyerang balik wilayahnya. Celakanya lagi roket Hamas berhasil mencapai wilayah Tel Aviv.
Secara politik Israel telah mengalami kekalahan dalam perang yang mereka kobarkan sendiri. Betapa tidak, kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia dialamatkan kepada Pemerintah Israel sebagai bangsa yang bar-bar, yang telah begitu banyak menumpahkan darah rakyat Palestina yang tak berdosa. Di dalam negeri Israel sendiri, ketakutan akan serangan roket-roket Hamas menghantui rakyatnya. Seperti masyarakat normal biasa, mereka pun ingin hidup tenang.
Seorang teman yang menjadi relawan di Gaza pernah berbagi cerita, beda antara rakyat Palestina dan Israel adalah, rakyat Palestiana tidak takut mati sedangkan rakyat Israel takut mati. Suatu hari ketika dia berada di Gaza, Jet-jet tempur Israel menjatuhkan bom tidak jauh dari tempatnya berada. Bom tersebut merusak dan memporak-porandakan beberapa bangunan, selang tak lama kemudian merekapun membersihkan puing-puing bangunan yang rusak, membersihkan jalan, lalu merekapun melanjutkan kegiatan kesehariannya yang sempat terhenti seperti bekerja, berdagang, sekolah dsb.
Kita masih ingat ketika Israel dikalahkan Hizbullah di Lebanon tahun 2006 lalu. Kekuatan militer yang mereka banggakan sebagai salah satu yang terbaik di dunia tidak dapat mengalahkan Hizbullah. Rabu kemarin, dua roket Hizbullah ditembakkan ke wilayah Israel dari Lebanon Selatan. Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah hari Senin menjanjikan dukungan kelompok Syiah yang dipimpinnya itu bagi Hamas yang sedang menghadapi gempuran udara Israel.
Jika Israel terus melanjutkan serangannya ke Palestina, bukan mustahil perang ini akan meluas. Israel akan berhadapan dengan Hamas di Palestina dan Hizbullah di Lebanon Selatan. Genjatan senjata yang diprakarsai Mesir dengan terpaksa mereka terima sebelum mereka kehilangan muka. Tidak saja Israel, Amerika pun seperti tidak mau kehilangan muka dengan mengutus Menlunya ke Mesir untuk ikut mendukung genjatan senjata. Sekali lagi, Israel kalah di Palestina